Kota Tua Kalianget merupakan salah satu kota modern pertama di Pulau
Madura, Kota ini di bangun Pada masa VOC dan diteruskan oleh
pemerintahan Hindia Belanda.
Kalianget di kembangkan menjadi kota dikarenakan letaknya yang sangat
strategis dan merupakan bandar pelabuhan tersibuk di selat Madura. Pelabuhan
tertua di Sumenep adalah pelabuhan Kertasada, lataknya sekitar 10 km
dari pusat kota Sumenep. Ketika Sumenep jatuh ke tangan VOC pada tahun
1705, VOC mulai membangun sebuah benteng yang terletak di Kalianget
barat, namun dikarenakan posisinya yang kurang strategis dan berbatasan
langsung dengan laut selat Madura, Benteng tersebut urung dibangun,
maka oleh masyarakat sekitar daerah tersebut dikenal dengan nama "Loji
Kantang" .
kongsi dagang tersebut tak kehilangan akal, akhirnya pihak VOC pun membangun Benteng
di daerah Kalimo'ok dikarenakan lokasinya yang cenderung tinggi dari
lingkungan sekitar. Benteng tersebut dibangun pada tahun 1785. Seiring
dengan dibangunnya daerah pertahanan tersebut, pemukiman-pemukiman orang
Eropa mulai menyebar di daerah Marengan dan Pabean, hal tersebut bisa
kita lihat pada model arsitektural bangunannya yang cenderung terpengaruh kebudayaan indisch. Kebudayaan Indisch di Indonesia berkembang pada abad 17-18.
Setelah kongsi dagang VOC
dibubarkan, maka Pemerintah Hindia Belanda mengambil alih kekuasaan
dari kongsi dagang tersebut dalam berbagai hal termasuk juga dalam
pengelolaan lahan Pegaraman yang ada di Sumenep. Untuk memperkuat posisi
ekonomi dan politik pemerintah Hindia-Belanda
di Sumenep, maka pada tahun 1899, pihak pemerintah membangun Pabrik
Garam Briket Modern, pertama di Indonesia. Disinilah berbagai fasilitas
pendukung industri tersebut dibangun, tak hanya bangunan pabrik,
fasilitas Listrik yang terpusat di Gedung Sentral, Lapangan Tenis, Kolam
renang, Bioskop,
Taman Kota, hingga pemukiman bagi pegawai dan karyawan mulai tersebar
di kawasan ini. hal ini sebagai bukti bahwa pemerintah Hindia - Belanda
kala itu dengan kuatnya memonopoli hasil garam yang ada di Madura.
Tak hanya itu, sebagai sarana pendukung pendistribusian hasil garam, fasilitas transportasi berupa trem uap, dan pelabuhan juga di sediakan di kawasan ini.
Sekarang Kalianget merupakan tempat kantor dari PT. GARAM di sumenep dan juga terdapat pelabuhan yang menghubungkan Sumenep dengan Situbondo serta pulau-pulau kecil yang ada di Sumenep. Selain itu juga terdapat makanan khas yang mungkin tidak anda jumpai dimanapun, yaitu Kalsot terletak di daerah kampung namun banyak orang yang pergi jauh-jauh dari sumenep sekitar 20menit-an untuk mencoba kemantapan rasanya tersebut. Saya sarankan anda juga mencoba ya kalo ke sumenep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar